Senin, 05 Desember 2022

MANUSIA YANG BERHASIL MEMBUAH RADULLULAH SAW TERTAWA DAN MASUK SURGA DALAM KEADAAN TERTAWA



KISAH ZAMAN NABI - Islam bukanlah agama yang kaku. Syariat Islam tidak melarang gurauan, dengan syarat tetap menjaga perasaan orang yang diajak bergurau.

Dalam banyak riwayat juga diinformasikan, bahwa Nabi Muhammad pernah bergurau. Meskipun beliau adalah seorang Rasul, ia juga sering tersenyum dan tertawa. Bersama istri-istrinya maupun para sahabat.

Bahkan Rasulullah pernah tertawa sampai terlihat gigi gerahamnya (gigi paling belakang), tetapi tidak terbahak dan tak mengucapkan hal batil.

Rasulullah memiliki satu sahabat yang memiliki kepribadian humoris, yakni Nu'aiman bin Rufa'ah. Ia adalah seorang pejuang yang mengikuti banyak peperangan bersama Rasul.

Di kalangan para sahabat nabi ia juga dikenal sebagai orang yang jenaka. Ada beberapa kisah menarik tentang bagaimana ia disebut akan masuk surga sambil tertawa.

Membawakan Hadiah kepada Nabi

Dalam buku M. Quraish Shihab Menjawab: 1001 Soal Keislaman Yang Patut Anda Ketahui dikisahkan, Nu'aiman bin Rufa'ah sering ke pasar untuk mengambil makanan atau buah yang disenanginya. Lalu membawanya kepada Rasulullah sambil berkata, "Ini hadiah dari saya untukmu".

Namun tak lama kemudian, penjualnya datang dan menagih uang atas makanan atau buah tersebut. Nu'aiman meminta agar Nabi yang membayarnya. Lalu Rasul berkata, "Bukankah engkau telah menghadiahkannya kepadaku?".

Nu'aiman menjawab, "Benar, tetapi saya tidak memiliki harganya dan saya ingin agar engkau membayarnya (dan aku memakannya)". Nabi pun membayar sambil tertawa.

Menjual Hamba Sahaya

Dikutip dari majalah Indonesia Darurat Humor, suatu ketika Nu'aiman bin Rufa'ah pergi ke Basrah dengan Abu Bakar RA untuk berdagang. Bersama mereka Suwaibith yang bertugas membawa perbekalan.

Nu'aiman meminta makanan kepada Suwaibith, tetapi ditolak. Suwaibith berkata, "Tunggulah sampai Abu Bakar datang".

Nu'aiman pun jengkel dan mengatakan, "Tunggu pembalasanku!".

Lantas Nu'aiman bin Rufa'ah menemui beberapa orang, sambil menawarkan hamba sahaya dengan harga sangat murah. Ia membocorkan kelemahan budaknya, yaitu sering mengaku dirinya seorang merdeka.

Pembeli budak setuju, lalu bersama Nu'aiman menuju ke tempat Suwaibith duduk. Nu'aiman menunjuk Suwaibith sebagai hamba sahaya yang akan ia dijual. Kemudian Suwaibith meronta-ronta dan mengatakan bahwa dirinya bukan budak. Sang pembeli bersikeras mengikatnya dan berkata, "Kami sudah paham sifatmu".

Untungnya Abu Bakar segera datang dan meluruskan permasalahan yang terjadi.

Kejadian itu diceritakan kepada Rasul, dan beliau tertawa. Hampir sepanjang tahun Nabi selalu tertawa ketika diingatkan peristiwa tersebut.

Karena sifatnya, Nu'aiman bin Rufa'ah sering membawa kegembiraan di antara Rasul dan para sahabatnya. Kemungkinan karena hal tersebut, Nabi pernah berkata, "Nu'aiman akan masuk surga sambil tertawa, karena ia sering membuatku tertawa". Wallahu a'lam.

MUKJIZAT NABI IDRIS



KISAH ZAMAN NABI - Nabi Idris Alaihissalam merupakan nabi kedua yang diutus oleh Allah setelah Nabi Adam Alaihissalam. Jarak antara Nabi Idris Alaihissalam dengan Nabi Adam Alaihissalam berbeda enam generasi. Beliau juga masih satu garis keturunan dengan Nabi Nuh Alaihissalam, yaitu sebagai kakek dari bapak Nabi Nuh Alaihissalam.

Setiap nabi dan rasul yang diutus oleh Allah memiliki kelebihan dan mukjizatnya masing – masing. Mukjizat ini sesuai dengan kebutuhan kaum yang didakwahinya. Begitu juga dengan Nabi Idris Alaihissalam. Allah memberikan Nabi Idris Alaihissalam beberapa mukjizat yang dapat membantu dakwah Nabi Idris Alaihissalam.

Berikut ini adalah empat mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Idris Alaihissalam:

1. Manusia pertama yang pandai membaca dan menulis

Nabi Idris Alaihissalam merupakan manusia pertama yang pandai membaca dan menulis dengan menggunakan pena. Allah memberikan 30 sahifah atau suhuf kepada Nabi Idris Alaihissalam. Sahifah atau lembaran – lembaran ini berisi petunjuk dari Allah yang harus disampaikan oleh Nabi Idris Alaihissalam kepada umatnya.

2. Memiliki banyak pengetahuan

Mukjizat Nabi Idris Alaihissalam lainnya adalah pengetahuan yang dimilikinya. Allah menganugerahkan Nabi Idris Alaihissalam pengetahuan yang luas mengenai banyak hal. Bukan hanya kemampuan membaca dan menulis saja, Nabi Idris Alaihissalam juga memiliki pengetahuan tentang cara merawat kuda, ilmu perbintangan atau falaq, hingga pengetahuan tentang ilmu berhitung atau matematika.

Berbagai pengetahuan yang luas tersebut menjadikan Nabi Idris Alaihissalam sebagai manusia yang cerdas, pandai, dan juga bijak. Banyak orang yang datang kepada Nabi Idris untuk mendapatkan nasehat dan berkonsultasi.

3. Nabi yang sangan rajin dan gemar belajar

Nama Nabi Idris Alaihissalam sendiri berasal dari kata Darasa yang memiliki arti belajar dalam bahasa Arab. Nama ini sesuai dengan karakter dan sifat Nabi Idris Alaihissalam yang suka mempelajari banyak hal dan sangat rajin mengkaji ajaran Allah. Bahkan, Nabi Idris Alaihissalam juga tidak pernah berhenti untuk menkaji ajaran Allah kepada Nabi Adam Alaihissalam dan juga ajaran Allah yang disampaikan kepada dirinya.

Selain mengkaji ajaran Allah pada Nabi Adam Alaihissalam dan dirinya, Nabi Idris Alaihissalam juga senang mempelajari berbagai fenomena yang ada di alam semesta. Beliau menganggap bahwa segala hal yang terjadi di muka bumi dan di alam semesta merupakan suatu ayat dan pertanda yang disampaikan Allah kepada hamba-Nya yang mau berpikir.

4. Manusia pertama yang membuat pakaian

Sebelumnya, orang – orang terbiasa menggunakan kulit binatang secara sederhana sebagai pakaian. Kulit binatang tersebut dipakai apa adanya untuk menutupi aurat dan alat vital manusia. Namun, Nabi Idris Alaihissalam menjadi manusia pertama yang membuat pakaian.

Kulit binatang tersebut dipotong dan dijahit oleh Nabi Idris Alaihissalam sehingga dapat menutupi aurat dan alat vital manusia dengan lebih baik. Pengetahuan mengenai cara memotong dan menjahit kulit binatang untuk dijadikan pakaian baru digunakan oleh Nabi Idris Alaihissalam saja.

Itulah beberapa mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Idris Alaihissalam. Mukjizat tersebut mungkin terlihat sederhana jika kita memandangnya dari saat ini. Akan tetapi, jika kita memandangnya dari kacamata manusia yang hidup di masa Nabi Idris Alaihissalam, tentu saja hal tersebut merupakan mukjizat yang luar biasa. Karena itulah Allah memberikan mukjizat tersebut kepada Nabi Idris Alaihissalam sebagai tanda kenabian pada Nabi Idris Alaihissalam.

KISAH NABI IDRIS YANG PATUT DITELADANI



KISAH ZAMAN NABI - Nabi Idris merupakan salah satu nabi yang mewariskan banyak pengetahuan dan masih berguna hingga saat ini. Kenabiannya perlu diimani oleh umat Islam sebagai bentuk taqwa atas perintah Allah SWT. Secara garis keturunan Nabi Idris memiliki jarak enam generasi dari Nabi Muhammad. Urutannya adalah

Nama Idris berasal dari kata ‘Darasa’ yang berarti belajar. Sebab, Nabi Idris dikenal sebagai sosok yang sangat senang belajar dan suka mengkaji fenomena alam semesta. Nabi Idris juga dikenal dengan nama Akhnukh bin Yarid. Dia dilahirkan dari seorang perempuan bernama Iqlima.

Selama 345 tahun Nabi Idris hidup di dunia, dia diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah di Irak Kuno (Babilonia) dan Mesir (Memphis). Berikut kisah Nabi Idris selengkapnya. Nabi Idris adalah manusia pertama yang menerima wahyu lewat Malaikat Jibril ketika dirinya menginjak usia 82 tahun.

Nabi Idris merupakan keturunan Adam yang pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT setelah Adam dan Syits. Hal itu tertera dalam QS. Maryam:56-57.

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad) kepada mereka, kisah Idris (yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.

Namun demikian, ada beberapa perbedaan pendapat mengenai riwayat Nabi Idris apakah dia hidup sebelum Nabi Nuh ataukah sesudahnya. Ilmuwan seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, hingga As-Suyuthi menjelaskan bahwa Nabi Idris  hidup sebelum Nabi Nuh. Hal itu berdasarkan nasab bahwa nama asli Nabi Idris adalah Khonukh yang merupakan nenek moyang Nabi Nuh.

Hal itu juga diperkuat dengan QS. Maryam: 58.

“Mereka itulah orang-orang yang Allah telah beri nikmat, yaitu kalangan para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami angkat bersama Nuh dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyangka dengan bersujud dan menangis.”

Ayat tersebut  mengisahkan silsilah keturunannya. Nabi Idris termasuk keturunan Nabi Adam, tidak ikut bersama Nabi Nuh dalam perahu. Dengan demikian, Nabi Idris urutannya sebelum Nabi Nuh.

Nabi Idris Berdakwah di Babilonia hingga Mesir

Pada mulanya, Nabi Idris diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan agama di Babilonia, Irak Kuno. Nabi Idris sendiri merupakan sosok yang rajin beribadah dan beramal salih seperti halnya yang diceritakan dalam buku Nabi Idris.

Namun, akhirnya dia berhijrah ke Mesir lantaran penduduk Babilonia tidak bisa menerima apa yang diajarkan Nabi Idris. Dalam kehidupan sehari-hari, Nabi Idris dikenal sebagai orang yang gemar bertasbih kepada Allah. Dia juga selalu melakukan perbuatan baik seperti belajar, menulis, dan menjahit. Keterampilan-keterampilan itu perlahan-lahan dia ajarkan kepada kaumnya.

Nabi Idris Bergelar ‘Singa Allah’

Selain baik budinya, Nabi Idris juga dikenal sebagai pribadi yang tidak pernah merasa takut ketika berhadapan dengan umatnya yang kafir. Oleh karena itu, dia digelari ‘Singa Allah’. Nabi Idris juga dikenal sebagai sosok pemaaf dan tidak pernah sombong. Bahkan, Allah SWT memberinya gelar ‘Asadul Usud’ karena tidak pernah berputus asa ketika Allah memerintahkannya untuk menyebarkan agama.

Pesan-pesan Nabi Idris kepada Umat Manusia

Sebelum meninggal dunia, Nabi Idris meninggalkan banyak pesan kepada umat manusia. Pesan-pesan tersebut berisi ajaran-ajaran agar manusia dapat hidup lebih baik. Di antaranya salat jenazah sebagai bentuk penghhormatan, karena pemberi syafaat hanyalah Allah SWT sesuai amal dan perbuatan.Dia juga mengingatkan kaumnya bahwa sebesar apa pun rasa syukur yang kita ucapkan tidak akan mampu menandingi nikmat Allah SWT yang telah diberikan.

Selain itu, Nabi Idris juga mengingatkan umat manusia untuk selalu menyambut seruan Allah SWT secara ikhlas untuk shalat, puasa, menaati semua perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya. Kemudian, umat manusia juga diminta untuk menghindari hasad atau dengki kepada sesama manusia yang mendapat rezeki.

Nabi Idris juga mengingatkan bahwa kegiatan menumpuk harta sama sekali tidak bermanfaat bagi diri sendiri, kecuali membagikan harta tersebut kepada orang yang membutuhkan. Terakhir, kehidupan hendaknya dijalani dengan penuh hikmah dan kebajikan. Kisah hidup dan peristiwa penting yang dialami para nabi dan rasul lainnya juga bisa kamu pelajari melalui buku Nabi Kita: Adam, Idris, Nuh Alaihimussalam Serial 1.

Nabi Idris Dikenal Cerdas dan Berpengetahuan Luas

Nabi Idris merupakan manusia pertama yang bisa membaca dan menulis. Hal itu dijelaskan dalam QS. Al-Alaq:4-5. Surat tersebut mengisahkan Nabi Idris adalah manusia pertama yang mengajarakan cara menulis dan membaca kepada umat manusia. Allah SWT memberikan banyak ilmu pengetahuan yang berlimpah. Selain membaca dan menulis, Nabi Idris juga pandai merawat kuda, paham ilmu falaq atau perbintangan hingga pandai matematika atau ilmu berhitung. Karena mukjizat yang diberikan Allah itu lah Nabi Idris dikenal sebagai sosok yang cerdas, pandai, dan bijaksana.

Nabi Idris Pandai Ilmu Perbintangan

Pengetahuan Nabi Idris sangat luas karena dia rajin mengkaji dan mempelajari banyak hal, termasuk segala hal yang diajarkan Allah SWT kepada Nabi Adam. Selain itu, Nabi Idris juga sangat tertarik dengan fenomena-fenomena alam yang terjadi di muka bumi. Oleh sebab itulah, banyak yang bertanya kepadanya apabila terjadi fenomena alam tertentu. Nabi Idris sering menjadi rujukan terhadap suatu permasalahan.

Nabi Idris dikenal sebagai ahli perbintangan. Dia adalah orang yang pertama kali memanfaatkan rasi bintang sebagai penunjuk arah, waktu yang tepat untuk bercocok tanam, hingga memperkirakan kondisi cuaca. Nabi Idris juga memiliki keterkaitan dengan bangsa Sumeria. Sebab, beberapa penelitian membuktikan bangsa Sumeria juga mempelajari ilmu perbintangan untuk mengetahui waktu bercocok tanam yang baik. Misalnya, rasi bintang Taurus yang dipercaya sebagai masa awal musim semi dan cocok untuk menanam. Sementara, rasi bintang Virgo digunakan sebagai waktu yang tepat untuk melakukan panen.

Nabi Idris Jadi Manusia Pertama yang Bisa Membuat Pakaian

Sebelum Nabi Idris terlahir di dunia, manusia sebelumnya terbiasa membuat dan memakai kulit binatang sebagai pakaian. Nabi Idris diberikan Allah mukjizat berupa orang pertama yang bisa menjahit kulit binatang menjadi baju layak pakai. Saat ada waktu luang, Nabi Ibrahim menjahit pakaian lalu diberikan kepada kaum fakir miskin.

Nabi Idris Jadi Manusia Pertama yang Bisa Menulis

Nabi Idris juga dikenal sebagai manusia pertama yang bisa menulis menggunakan pena. Bahkan, para ilmuwan pernah menemukan beberapa potongan naskah kuno yang diklaim berkaitan dengan Nabi Idris. Naskah itu bernama Kitab Henokh. Salah satu kisah dalam kitab itu adalah tentang peradaban tertua di bumi Lemuria, Atlantis yang hilang ditelan bumi. Selain itu, prediksi tentang banjir besar yang akan terjadi di muka bumi. Para ilmuwan itu menduga Kitab Henokh tersebut ditulis oleh Nabi Idris.

Kisah Nabi Idris Merasakan Mati dan Hidup Lagi

Pada suatu malam, Nabi Idris kedatangan tamu seorang pria. Dia membawa sangat banyak buah-buahan. Nabi Idris tidak sadar, pria tersebut adalah Malaikat Izroil yang menyamar. Nabi Idris menawarkan makanan itu kepada Izroil, namun ditolak. Pada akhirnya, mereka berbincang-bincang dan berjalan-jalan melihat pemandangan sekitar. Setelah empat hari bersama dan sudah cukup akrab, Nabi Idris mulai curiga dengan sang tamu. Sebab, tamu itu tidak menyentuh jamuannya sama sekali. Nabi Idris lantas  mengajukan pertanyaan karena diliputi rasa penasaran.

“Sebenarnya siapa kamu?” tanya Nabi Idris.

“Maaf Ya Nabi Allah. Aku sebenarnya adalah Malaikat Izroil,” jawab sang malaikat.

Tentu saja Nabi Idris terkejut mendengarnya, sebab Malaikat Izroil bertugas mencabut nyawa manusia. “Kau sudah empat hari bersamaku. Apakah kau sedang bertugas untuk mencabut nyawa makhluk di dunia ini?”

“Wahai Idris, selama empat hari ini memang banyak sekali nyawa yang telah kucabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku. Kuambil mereka bagaikan seseorang sedang menyuap makanan.”

“Lantas apa maksud kedatanganmu kemari? Apakah kau ingin mencabut nyawaku?”

Malaikat Izroil menggeleng. “Tidak, Ya Idris. Kedatanganku memang untuk mengunjungimu karena saya rindu dan Allah telah memberikan izin.”

Setelah percakapan itu, Nabi Idris membuat satu permintaan. Dia ingin Malaikat Izroil mencabut nyawanya, kemudian menghidupkannya kembali. Nabi Idris penasaran dengan rasa sakratul maut yang konon sangat dahysat sakitnya. Namun, permintaan itu tidak segera dituruti oleh Malaikat Izroil. Sebab, segala hal yang dia lakukan hanya atas perintah Allah SWT.

“Saya tidak mencabut nyawa seseorang selain atas izin Allah,” kata Malaikat Izroil.

Namun, Allah SWT pada akhirnya mengabulkan permintaan Nabi Idris. Seketika, Malaikat Izroil pun mencabut nyawa Nabi Idris. Melihat sahabatnya kesakitan sedemikian rupa, Malaikat Izroil menangis. Setelah mati, Allah menghidupkan kembali Nabi Idris.

Nabi Idris lantas menangis sejadi-jadinya. Dia tidak bisa membayangkan apabila manusia-manusia lain mengalami sakaratul maut yang terasa sakit seperti dirinya. Rasanya sungguh dahsyat, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Nabi Idris pun merasa tidak tega apabila ada umatnya yang harus merasakan sengsara di ujung hidup dan mati.

Sejak saat itu, Nabi Idris semakin giat mengajak umatnya untuk senantiasa berbuat kebaikan, taat kepada Allah, dan menjauhi segala larangan-Nya. Kisah lengkap Nabi Idris AS untuk mengajak manusia, khususnya keturunan Qabil agar kembali menyembah Allah SWT juga bisa kamu baca pada buku Seri Kisah Nabi – Sang Ahli Perbintangan: Nabi Idris AS.

Kisah Perjalanan Nabi Idris Melihat Surga dan Neraka

Suatu ketika, Nabi Idris dan Malaikat Izroil tengah beribadah bersama. Lagi-lagi, Nabi Idris mengajukan sebuah permintaan unik.

“Apakah kau bisa membawaku melihat indahnya surga dan dahsyatnya api neraka, wahai Malaikat Izroil?” tanya Nabi Idris.

Malaikat Izroil pun menjawab, “Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaan darimu sungguh aneh. Mengapa kau meminta hal itu? Bahkan para malaikat pun takut melihat neraka, tetapi kau malah memintanya.”

Nabi Idris menjawab, “Jujur saja, aku takut sekali dengan azab Allah itu. Semoga iman dan takwaku kian bertambah setelah melihat neraka.”

Nabi Idris Pingsan Setelah Melihat Dahsyatnya Api Neraka

Malaikat Izroil lantas meminta izin kepada Allah untuk membawa Nabi Idris ke neraka. Permintaan itu pun dikabulkan oleh Allah. Mereka lalu pergi untuk melihat neraka. Saat hampir dekat lokasi, Nabi Idris langsung pingsan. Sebab, dia melihat malaikat penjaga neraka yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang mendurhakai Allah semasa hidup di dunia.

Rupa-rupanya Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang sungguh mengerikan itu. Seumur hidupnya, tidak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibandingkan dengan dahsyatnya api neraka. Api berkobar-kobar, bunyi yang bermuruh menakutkan dan hal-hal yang mengerikan lainnya. Dia tak bisa membayangkan apabila hal itu menimpa umatnya kelak. Dia pun ingin semakin giat berdakwah agar tidak ada umatnya yang tersesat dari jalan Allah SWT dan berakhir termakan api neraka. Nabi Idris pun lantas meninggalkan neraka dengan tubuh lemas dan penuh rasa takut. Bayangan api neraka dan segala siksaan di dalamnya masih menghantui dirinya.

Kisah Nabi Idris Takjub dengan Pesona Surga

Selanjutnya, Malaikat Izroil mengantarkan Nabi Idris ke surga. Di sana, Nabi Idris juga nyaris pingsan. Namun, dia pingsan bukan karena takut atau melihat hal yang menakutkan. Sebaliknya, dia sangat takjub dan terpesona dengan segala keindahan yang tampak di depan matanya.

Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya begitu bening seperti kaca. Sementara itu, di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang bagian batangnya terbuat dari perak dan emas. Dia juga melihat istana-istana untuk para penghuni surga. Sepanjang mata memandang ada pohon yang menghasilkan buah-buahan yang begitu segar, ranum dan harum.Setelah puas berkeliling, Malaikat Izroil mengajak Nabi Idris pulang ke bumi. Namun, Nabi Idris enggan pulang. Dia terlena dan ingin tetap berada di surga.

Malaikat Izroil lantas memperingatkannya. “Kamu boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti. Setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah SWT, barulah kamu bisa menghuni surga bersama para nabi dan orang beriman lainnya.

Nabi Idris pun mengangguk. “Aku akan terus beribadah kepada Allah hingga hari kiamat tiba.”

Kematian Nabi Idris

Ada banyak pendapat terkait akhir hayat Nabi Idris. Dalam tafsir Ibnu Katsir, dituliskan pendapat Ibnu Jarir tentang Kaab yang menceritakan proses kematian Nabi Idris.  Kaab berkata Allah SWT telah mewahyukan kepada Idris akan mengangkat amal bagi Idris setiap harinya sebanding dengan semua amal anak-anak adam. Kemudian, datanglah seorang malaikat kepadanya. Idris lantas meminta agar ajalnya ditangguhkan.

Mendengar itu, Idris menginginkan amalnya terus bertambah. Kemudian datang seorang malaikat yang terdekat dengannya. Idris berkata kepada malaikat itu,

“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan anu dan anu kepadaku, maka bicaralah kamu kepada malaikat maut agar sudilah dia menangguhkan ajalku supaya amalku makin bertambah.”

Malaikat itu akhirnya membawa Nabi Idris di antara kedua sayapnya, kemudian naik ke langit. Sesampainya di langit keempat, Malaikat Izroil berjumpa dengannya. Malaikat yang membawa Nabi Idris mengemukakan pesan dari Nabi Idris.

Malaikat Izroil bertanya, “Sekarang Nabi Idris di mana?”

Dijawablah oleh malaikat itu, “Dia ada di pundakku.”

Terjawab sudah rasa heran Malaikat Izroil. Sebab, mulanya dia ditugaskan mencabut nyawa Nabi Idris di langit keempat, padahal yang dia tahu Nabi Idris ada di bumi. Ternyata, Nabi Idris telah dibawa lebih dulu oleh malaikat lainnya. Pada akhirnya, Nabi Idris dicabut nyawanya di langit keempat.

Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, cerita tersebut adalah salah bagian dari Ka’bul Ahbar, yang dikutipnya dari kisah-kisah Israiliyat. Namun, dalam cerita tersebut sebagian terkandung hal yang tidak bisa diterima. Ibnu Katsir pun menyebutkan bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui segala kebenarannya.

Kesimpulan Kisah Nabi Idris

Itulah sepenggal kisah dari nabi Idris dengan segala keteguhannya untuk berdakwah menyebarkan agama Allah SWT. Nabi Idris adalah nabi yang terkenal akan kecerdasannya dalam membaca ilmu perbintangan, orang pertama yang bisa membuat baju dan dan menjahit pakaian.

Mukjizat lain yang diberikan Allah untuk Nabi Idris adalah bisa perjalanannya ke Surga dan Neraka. Begitu terpesonanya Nabi Idris saat melihat surga dan pingsan tatkala melihat dahsyatnya api neraka. Mukjizat Nabi Idris beserta nabi lainya juga bisa kamu temukan dalam bentuk pop-up pada buku Mukjizat Para Nabi.

Semoga kita bisa mengambil hikmah atas keteladanan Nabi Idris AS dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Bermanfaat.

Nabi Idris seorang yang cerdas. Dia pandai menulis dan membaca. Dia juga nabi pertama yang bisa menjahit dan membuat pakaian. Wah, pandai sekali Nabi Idris, ya. Lalu, kenapa sih, Nabi Idris dijuluki Assasul Usud, singa dari segala singa Allah? Ikuti kisahnya, yuk!

“Melihat Surga dan Neraka Nabi Idris a.s. merupakan sosok yang rajin beribadah dan beramal salih. Karena kesalihannya itu, Malaikat Izrail sampai datang menemuinya. Nabi Idris a.s. meminta Malaikat Izrail mengajaknya melihat surga dan neraka. Apakah Allah SWT mengabulkan permintaan itu? Ikuti kisahnya, yuk!”

Minggu, 27 November 2022

MENGAPA RASULULLAH SAW MELARANG MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERSANDAR

Makan dan minum sambil duduk bersandar memang nikmat. Namun sayang, makan dan minum dalam keadaan bersandar justru dilarang. Begini kata Rasulullah SAW.

Islam memiliki aturan dalam adab saat makan dan minum. Selama ini kita sudah paham, bahwa makan dan minum sebaiknya menggunakan tangan kanan, duduk, tidak tergesa-gesa dan lainnya 9nagapoker.

Tak hanya itu, ternyata ada posisi makan dan minum yang dilarang oleh Nabi Muhammad SAW. Posisi tersebut adalah sambil bersandar. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Aku tidak makan dalam keadaan bersandar," (HR. Bukhari: 5339).

Makan sambil bersandar dilarang oleh Nabi Muhammad SAW

Hal ini juga dijelaskan oleh Ustaz Dzulqarnain M. Sunusi lewat video di kanal YouTubenya DzulqarnainMS (03/10/19). Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah makan dan minum dalam posisi bersandar.

"Bersandar itu sifat orang yang bermegah-megahan dengan nikmat," ujarnya idngoal.

Selain itu, hadis dari Anas ra berkata, "Aku pernah melihat Nabi Muhammad SAW duduk dalam keadaan iq'a (duduk di atas tumit dengan menegakkan betisnya) sambil memakan kurma," (HR. Muslim: 2044 dan Abu Dawud: 3771).

Makan sambil bersandar bisa berbahaya bagi sistem pencernaan.

Nabi Muhammad SAW melarang makan dan minum sambil bersandar bukan tanpa alasan. Adab makan ini ternyata memiliki manfaat. Sebab makan dan minum sambil bersandar bisa membahayakan.

Posisi itu bisa menghalangi proses masuknya makanan secara alami dalam kondisi yang wajar. Dengan begitu, makanan akan sulit menuju lambung sehingga akan menekan lambung dan lambung pun tak siap menerima makanan.

Jadi, hukum makan dan minum dalam posisi bersandar adalah makruh. Makan dan minum sambil bersandar diperbolehkan bagi seseorang yang tidak memungkinkan makan dengan posisi tegak, misalnya orang yang sakit betcepat.

KISAH NABI ADAM AS MANUSIA PERTAMA DI BUMI



Kisah Nabi Adam menceritakan terciptanya manusia pertama yang kelak akan menghuni bumi. Nabi Adam tercipta dari tanah dan Allah memuliakannya dengan memberi pengetahuan tentang semesta. Adam diberi banyak pengetahuan yang akan menjadi Mukjizatnya 9nagapoker.

Wujud Nabi Adam diciptakan sempurna serta lengkap. Tapi Nabi Adam memiliki tinggi tubuh yang berbeda dengan manusia saat ini. Tinggi badannya mencapai 60 hasta atau sekitar 18 meter. Sangat tinggi dibanding kondisi tubuh manusia pada umumnya. Jadi bisa menjelaskan juga kenapa Kabah sangat tinggi dan besar pintu masuknya. Para nabi setelah Nabi Adam juga pasti memiliki postur tubuh yang hampir mirip idngoal.

Mukjizat pengetahuan yang dimiliki Nabi Adam diterangkan pula dalam Alquran, “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya” (QS Al Baqarah : 31).  Dalam Alquran juga diceritakan tentang penciptaan Nabi Adam dan Siti Hawa. Tentang bagaimana sampai mereka diturunkan ke bumi dan memiliki anak-anak.

Kisah Nabi Adam mengandung banyak pelajaran berharga. Terutama tentang nilai ketaatan kepada Yang Maha Kuasa. Mulai dari kisah Nabi Adam dan Siti Hawa di langit. Hingga kisah mereka di bumi beserta anak-anaknya. Nilai ketaatan seorang hamba pada Sang Pencipta banyak terkandung di dalam ceritanya

Asal Mula Penciptaan Nabi Adam

Dikisahkan dalam kitab suci Alquran bahwa Allah bercakap-cakap dengan malaikat. Allah memberi tahu malaikat bahwa akan ada penciptaan makhluk yang dinamai manusia. Manusia akan mengemban tugas sebagai Khalifah di bumi.  Malaikat protes, tidak setuju dengan hal yang direncanakan.

Malaikat yakin kalau manusia hanya akan membawa bencana bagi bumi. Mereka akan membuat kerusakan, permusuhan, juga pertumpahan darah. Malaikat merasa keberadaan dirinya saja sudah lebih cukup sebagai ciptaan Allah. Karena mereka senantiasa bertasbih, memuji, dan mengagungkan Allah.

Allah berfirman bahwa Dia mengetahui apa-apa yang tidak diketahui oleh malaikat.  Seperti kita ketahui, manusia itu tercipta dari saripati tanah. Demikian juga yang diceritakan dalam Alquran surat  As Sajdah ayat 7-9.

Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah (7), kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani)(8). Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur (9). Q.S. As Sajdah ayat 7 – 9

Surat ini menceritakan bahwa Allah mengetahui hal yang gaib dan nyata. Dia menciptakan wujud sempurna manusia dari tanah. Dia juga menciptakan keturunan manusia dari air mani. Kemudian ditiupkan roh untuk menghidupkan. Dia juga yang menciptakan pendengaran, penglihatan dan hati.

Setelah Nabi Adam diciptakan, Allah memberi perintah pada malaikat dan iblis untuk bersujud padanya. Walaupun para malaikat diciptakan dari cahaya, mereka taat pada perintah Allah. Para malaikat kemudian bersujud pada Nabi Adam. Lain halnya dengan iblis, ia merasa derajatnya lebih tinggi dari Nabi Adam dan menolak untuk bersujud.

Iblis memang diciptakan dari api itu sebabnya ia tidak mau bersujud pada Nabi Adam. Adam yang diciptakan dari tanah dianggap lebih hina kemuliaannya oleh iblis. Surat Al Baqarah ayat 34 menjelaskan hal ini, “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”

Kelancangan iblis membangkang membuat Allah sangat murka. Iblis telah durhaka, dan hukumannya adalah keluar dari surga. Iblis yang sombong bukannya bertobat dengan hukuman yang diberikan. Ia malah mengeluarkan sumpah akan menggoda Nabi Adam dan keturunannya agar sesat. Iblis ingin manusia menemani dirinya di neraka.

Nabi Adam dianugerahi usia yang panjang oleh Allah. Banyak riwayat yang menceritakan bahwa Nabi Adam diberi usia hingga 1000 tahun. Namun, dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah diceritakan kalau Nabi Adam pernah memberikan umurnya sejumlah 40 tahun untuk Nabi Dawud.

Pada saat itu Nabi Adam kagum dengan cahaya yang berkilau di antara matanya. Kemudian ia bertanya pada Allah tentang manusia itu. Allah menjawab bahwa manusia itu salah satu keturunan Adam, umat akhir zaman.  Adam bertanya mengenai umur Daud, dan Allah menjawab bahwa Dia memberikan 60 tahun padanya. Nabi Adam lalu meminta Allah untuk menambahkan 40 tahun umur Daud yang dikurangi dari umurnya.

Temukan berbagai kisah para nabi lainnya yang tak terhitung jumlahnya pada buku karya Imam Ibu Katsir ini dengan judul Kisah Para Nabi yang bisa kamu dapatkan di Gramedia.

Nabi Adam dan Siti Hawa Turun ke Bumi

Nabi Adam memiliki segalanya di surga. Adam bisa mengambil dan menikmati apa saja yang ada di dalamnya. Walaupun begitu Adam merasa kesepian. Kodratnya sebagai manusia yang butuh ada manusia lain muncul. Adam menginginkan teman untuk menemani hari-harinya.

Mengetahui Adam yang kesepian, Allah akhirnya menciptakan Hawa. Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam ketika sedang tidur. Nabi sangat senang dengan kehadiran Hawa. Hasratnya sebagai manusia yang butuh pasangan jadi terjawab. Allah mengizinkan Adam dan Hawa untuk menikmati apa saja yang ada di dalam surga, terkecuali pohon Khuldi.

Allah berfirman, “Wahai Adam, tinggallah Engkau dan istrimu di surga ini. dan makanlah makanan-makanan yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu mendekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.”

Pohon khuldi adalah pohon pengetahuan hal yang baik dan jahat. Ada maksud tertentu dari larangan yang Allah berikan pada Adam dan Hawa. Mengetahui larangan Allah, setan memanfaatkan hal ini untuk menggoda keimanan Adam dan Hawa. Sesuai dengan tekadnya untuk menggoda manusia sepanjang masa.

Setan kemudian berbisik pada Adam dan Hawa tentang keistimewaan pohon Khuldi. Kisah ini tertulis di Alquran surat Thaha ayat 120, “Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?” demikian iblis membujuk mereka.

Khuldi sendiri merupakan nama pemberian iblis. Iblis menghasut Adam dan Hawa dengan mengatakan maksud Allah melarang mereka. Bahwa Allah disebutkan oleh iblis tidak mau membuat Adam dan Hawa kekal. Iblis dengan penuh semangat merayu mereka untuk memakan buah terlarang.

Adam dan Hawa yang dilengkapi dengan napsu sebagai manusia akhirnya tergoda. Rayuan iblis berhasil menggoyahkan keimanan mereka dan jadi tidak taat pada Allah. Ketika Adam dan Hawa memakan buah Khuldi sesuatu yang memalukan terjadi. Nabi Adam dan Hawa  menyadari kalau tubuh mereka jadi telanjang.

Selain itu, Adam juga merasakan sakit perut yang hebat. Adam baru merasakan rasa ingin buang hajat, dan ia kebingungan. Surga adalah tempat suci, apa sepantasnya mengotorinya? Demikian yang ada dalam pikiran Adam. Allah kemudian menyindirnya atas keinginan tersebut. Sekaligus juga menyindir tentang ketidaktaatannya.

Surat Al A’raf ayat 22-23 menceritakan kejadian ini. Dalam surat ini Allah mengingatkan akan larangannya pada Adam. Juga mengingatkan Adam akan peringatan-Nya tentang kebusukan setan. Adam kemudian memohon ampun dan bertaubat pada Allah.

Diceritakan Hawa digoda iblis dalam wujudnya yang berupa ular. Namun, tidak dijelaskan siapa dahulu yang memakan buah terlarang itu. ada yang meyakini Khuldi adalah pohon apel yang diambil dari bumi. Karena itu Khuldi disebut memiliki sifat bumi atau tanah, yaitu sifat dasar tanah. Tanah disebut sebagai tempat yang pantas untuk membuang kotoran.

Buah Khuldi bisa membangkitkan hawa nafsu, dan membuat lupa diri. Allah melarang Adam memakan buahnya karena bisa membuat dirinya jadi kotor. Kotor dalam artian napsunya ternoda dan mempengaruhi sifat dasar manusia yang penuh dengan ketidakpuasan. Bisa dikatakan pohon Khuldi diciptakan sebagai cobaan bagi Adam dan Hawa. Ujian dari ketaatan seorang hamba pada penciptanya.

Namun terlepas dari itu semua, Allah memang menakdirkan manusia untuk turun ke bumi dan menjadi pemimpin di tempat itu. Manusia diciptakan bukan dengan maksud untuk pemimpin di surga. Meskipun Adam dan Hawa telah bertaubat, Allah tetap memberikan hukuman pada mereka dengan turun ke bumi.

“Turunlah kalian dari surga menuju bumi. Dan kalian akan menjadi musuh satu sama lain. kalian akan memiliki tempat tinggal di bumi sampai batas waktu tertentu.” Qs. Al A’raf 24-25

Nabi Adam dan Hawa tidak diturunkan pada tempat yang sama. Nabi Adam diturunkan di puncak bukit Sri Pada di daerah Srilanka. Sedangkan Hawa diturunkan di daerah Arab. Mereka berdua bingung dan sedih karena diturunkan terpisah. Namun, Adam dan Hawa yakin satu sama lainnya akan saling bertemu lagi.

Lalu setelah 40 hari mereka pun dipertemukan kembali oleh Allah di Jabal Rahmah. Nabi Adam dan Hawa memulai kehidupan baru sebagai manusia biasa. Diceritakan mereka diturunkan ke bumi dengan membawa dosa atas ketidaktaatannya di surga. Disebutkan pula Allah menghukum Adam akan bersusah payah untuk mencari nafkah.

Hawa dihukum akan merasakan sakit pada saat melahirkan anak-anak. Sedangkan ular yang menggoda mereka dihukum berjalan dengan perut selamanya di bumi. Dosa yang pada akhirnya menjadi takdir bagi manusia. Kaum laki-laki dengan kewajiban menafkahi, dan kaum wanita berkewajiban mengurus anak-anaknya.

Adam dan Hawa kemudian belajar bercocok tanam juga cara bertahan hidup di bumi. Mereka juga melahirkan anak-anaknya. Allah memperlihatkan kuasanya dengan memberi mereka anak sepasang-sepasang. Setiap Hawa mengandung pasti melahirkan anak kembar.

Peristiwa Nabi Adam dan Hawa yang melanggar perintah Allah membuktikan sesuatu. Bahwa tidak ada yang akan didapat dari ketidaktaatan pada Allah selain dari keburukan. Hal ini sekaligus menjadi pengingat bagi kita umat manusia di seluruh muka bumi.

Sebagai Nabi dan manusia pertama yang diciptakan Allah, terdapat berbagai kisah dakwah yang dilakukan oleh Nabi Adam AS yang dapawt kamu pelajari melalui buku Manusia & Nabi Pertama di Bumi: Nabi Adam AS.

Kisah Kehidupan Nabi Adam dan Hawa di Bumi

Ada cerita menarik dari peristiwa turunnya Nabi Adam dan Hawa ke bumi. Diceritakan mereka turun ke bumi dengan memakai dedaunan untuk menutupi tubuhnya. Ketika berada di bumi dedaunan itu jadi kering dan kemudian rontok. Dipercaya segala wewangian yang tercium di Hindia berasal dari daun-daun tersebut.

Adam dan Hawa menjalani kehidupan sebagai manusia biasa setelah bertemu. Allah kemudian memberikan 8 pasang lembu, 2 pasang kambing, dan 2 pasang domba pada keduanya. Allah mengajarkan pada mereka untuk memerah susu hewan-hewan itu. Susu tersebut kemudian bisa mereka minum.  Allah juga memberi perintah pada Adam untuk menggunakan bulu-bulu hewan itu sebagai pakaian.

Adam dan Hawa sadar kenikmatan dunia sudah tidak ada lagi, mereka pun menangis sedih. Dari air mata mereka, tumbuh lah kacang tanah dan kacang hijau. Adam lalu menyadari kesulitannya untuk mengetahui waktu-waktu beribadah. Ia lalu mengadu pada Allah tentang masalahnya ini.

Allah kemudian memberi seekor ayam putih sebesar unta dari surga. Ketika para malaikat di surga bertasbih, ayam putih itu ikut bertasbih (berkokok) di bumi. Berkat ayam putih itu Adam jadi mengetahui waktu-waktu beribadah di bumi.

Untuk melindungi mereka dari panas dan dingin, Adam lalu menebang pohon-pohon. Kayunya ia pakai untuk membangun rumah. Adam juga membuat sumur untuk mengambil air. Allah kemudian menurunkan 21 lampiran tentang hukum haram dan halal memakan daging binatang tertentu.

Kemudian diturunkan pula 29 huruf hijaiyyah, dan manusia tidak dapat mengurangi atau menambah hurufnya. Ketentuan Allah ini sangat jelas dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Adam lalu belajar huruf-huruf itu untuk bisa membaca lampiran yang diturunkan Allah.

Hawa kemudian merasakan proses mengandung. Ia terkejut ketika janin dalam perutnya bergerak-gerak. Hawa tidak yakin darimana tempatnya yang bergerak di perutnya itu akan keluar. Ketika waktu melahirkan tiba, Hawa merasakan proses sakitnya. Hawa melahirkan anak kembar, Habil dan Layutsa.

Waktu mengandung anak yang kedua pun tiba. Hawa melahirkan anak kembar Qabil dan Iqlima. Sepasang anak laki-laki dan perempuan selalu dilahirkan olehnya. Diceritakan Hawa melahirkan dan mengandung sejumlah 20 bilangan. Setiap melahirkan pasti sepasang, laki-laki dan perempuan.

Diceritakan juga anak yang dikandung hawa sebanyak 200 orang. Semua dilahirkan kembar kecuali Syits yang memiliki Nur Musthafa Shallalahu’alaihi wa sallam di keningnya. Dikisahkan juga anak cucu Nabi Adam bertambah terus hingga 40 ribu orang laki-laki dan perempuan.

Pada saat anak cucu Adam berkembang banyak terjadilah pertengkaran dan pertikaian. Maka Allah memberinya tongkat dari surga untuk mendidik mereka yang membangkang.

Pelajari kisah Nabi Adam saat turun ke bumi melalui buku Akhirnya Adam Pun Turun Trilogi Kisah Teladan Para Nabi yang ada dibawah ini.

Kisah Habil dan Qabil

Anak kembar Nabi Adam yang pertama adalah Habil dan Layutsa. Sedangkan anak kembar kedua adalah Qabil dan Iqlima. Kembaran Habil diceritakan memiliki paras yang kurang menarik. Sedangkan Iqlima kembaran  dari Qabil sangat cantik. Pada saat itu Adam diperintahkan oleh Allah untuk menikahkan anak-anaknya secara silang.

Jadi tidak boleh anak dari Adam menikah dengan kembarannya sendiri. ketika Adam hendak menikahkan Habil dengan Iqlimiya, Qabil mengajukan protes. Qabil merasa lebih berhak atas diri Iqlimiya karena dia adalah saudara kembarnya. Qabil tertarik pada kembarannya sendiri karena kecantikannya.

Allah kemudian memerintahkan Habil dan Qabil untuk berkurban melalui Nabi Adam. Kurban yang diterima Allah akan menentukan siapa yang berhak atas Iqlimiya.  Qabil yang seorang petani dan sombong memilih seikat gandum yang jelek untuk berkurban. Sedangkan Qabil yang peternak mengurbankan kambing muda dan gemuk.

Setelah keduanya berkurban, Allah kemudian menurunkan cahaya putih dan mengangkat kambing dari Habil. Berarti Habil yang ikhlas berkurban berhak atas diri Iqlimiya. Qabil marah, dan tak ingin Habil menikahi kembarannya.

Setan memanfaatkan kemarahan Qabil dan membujuknya untuk memukul Habil. Qabil yang dikuasai amarah lalu memukul Habil. Habil tidak memberikan perlawanan karena tidak ingin menjadi masalah besar. Celakanya, pukulan Qabil membuat Habil terbunuh.

Qabil takut dan bingung, ia tidak tahu cara menyembunyikan Habil yang telah tak bernyawa. Qabil mencoba membuang Habil ke laut, tapi ombak selalu membawa kembali tubuh Habil ke tepi pantai. Akhirnya Qabil mohon ampun pada Allah dan menyesali perbuatannya.

Tiba-tiba Qabil melihat burung gagak di pohon. Satu burung gagaknya telah mati entah karena apa. Gagak yang masih hidup membawa gagak mati turun. Burung itu lalu mematuki tanah hingga berlubang dan mendorong gagak mati ke dalamnya. Qabil mengerti sekarang, ia pun meniru cara burung tersebut untuk mengubur Habil.

Cerita Habil dan Qabil ini merupakan pembunuhan pertama di bumi. Kisah Nabi Adam ternyata mengandung banyak nasehat untuk umat manusia. Tentang ketaatan dan ketergantungan manusia sebagai hamba kepada Allah. sekaligus juga tentang kebesaran Allah yang selalu memberi kemudahan manusia ketika meminta pertolongan betcepat.

SEJARAH PADANG ARAFAH

Salah satu situs suci dalam ibadah haji adalah Padang Arafah. Saat berada di lokasi ini, para jamaah diwajibkan untuk menjalani wukuf di Padang Arafah atau 'mengasingkan diri' tanpa melakukan apapun.

Dikutip dari buku 'Fikih Empat Madzhab Jilid 2' karya Syaikh Abdurrahman Al Juzairi, menurut mazhab Maliki hadir di padang Arafah adalah salah satu rukun haji yang harus dikerjakan hingga matahari tenggelam. Bila tidak dikerjakan, maka jamaah harus membayar dam 9nagapoker.


Berikut fakta-fakta mengenai Padang Arafah:

1. Sejarah Padang Arafah

Berdasarkan buku 'Mecca the Blessed & Medina the Radiant oleh Seyyed Hossein Nasr, Padang Arafah menjadi tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa. Dituliskan bahwa, Nabi Adam saat diturunkan di bumi berada di Pulau Sandib atau Sri Langka dan Hawa berada di Arabia idngoal.

Setelah beberapa lama saling mencari, Nabi Adam dipertemukan dengan Siti Hawa di Padang Arafah. Kisah ini pun menjadi keajaiban di Padang Arafah karena merupakan bagian penting dalam sejarah pertemuan manusia pertama dengan pasangannya.

Kemudian, di masa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam Padang Arafah dijadikan sebagai salah satu lokasi rukun dalam ibadah haji. Setiap tanggal 9 Dzulhijjah, para jamaah akan mendatangi Padang Arafah dan berdiam diri di sana dari matahari sudah tergelincir dari tengah hari hingga terbitnya fajar di 10 Dzulhijjah.

Sementara itu, dalam buku 'Haji dan Umrah' karya M Quraish Shihab, nama Arafah diambil dari kata yang memiliki arti 'mengenal' atau 'mengakui'. Sebab, di lokasi ini setiap manusia harus mengenal jati dirinya dan menyadari setiap dosa yang telah diperbuat.

2. Luas Padang Arafah dan Kapasitas

Padang Arafah memiliki wilayah yang sangat luas. Diperkirakan luasnya mencapai 12 juta meter persegi. Kapasitasnya tecermin dari jumlah jamaah haji biasanya mencapai 2,5 juta per tahun.

3. Masjid di Padang Arafah

Terdapat masjid di Padang Arafah bernama Masjid Namirah. Dikutip dari buku 'Aku Datang Memenuhi Panggilan-Mu: Panduan Doa dan Ibadah' karya Freddy Rangkuti dan Siti Haniah, masjid ini hanya dibuka sekali dalam setahun atau saat bertepatan dengan ibadah Wukuf di Padang Arafah.

Masjid Namirah bukan termasuk tempat wukuf. Walaupun begitu, seluruh padang Arafah merupakan tempat Wukuf sehingga tidak disyariatkan untuk naik ke Gunung Arafah, khususnya saat berdesak-desakan. Apalagi, kondisi Padang Arafah sekarang ditumbuhi banyak pepohonan sehingga membuat udara sejuk betcepat.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes